Ilustrasi(imtmphoto) (Media Cerita Menarik)
Media cerita Menarik - Dalam setiap lingkaran pertemanan, selalu ada satu orang yang sok tahu dan merasa opininya paling benar. Ketika mendengarkan omongannya, Anda mungkin merasa sebal dan curiga jika dia sebenarnya tidak tahu apa-apa. Judipoker
Anda benar. Sebuah studi baru mengonfirmasikan bahwa orang yang sok tahu justru lebih tidak tahu daripada orang-orang di sekitarnya. Dewapoker Studi yang dimuat dalam Journal of Experimental Social Psychology ini dilaksanakan oleh Michael Hall dan Kaitlin Raimi dari University of Michigan yang ingin tahu apakah individu dengan “superioritas kepercayaan” tingkat tinggi benar-benar memahami isu yang dibicarakannya. Rajapoker Mereka memilih 2.573 orang Amerika Serikat sebagai partisipan melalui survei online tentang lima topik kontroversial: ketidaksetaraan pendapatan, ukuran pemerintahan federal, terorisme, ekonomi dan pekerjaan, dan pengendalian kepemilikan senjata api. Judipoker Para partisipan kemudian dibagi menjadi enam kelompok studi dan diminta untuk menjelaskan seberapa benar dan faktual opini mereka, sebelum diuji menggunakan pertanyaan dengan pilihan ganda. Dewapoker Rupanya, mereka yang memiliki superioritas kepercayaan tinggi tidak memiliki cukup bukti untuk mendukung klaim mereka. Sebaliknya, partisipan yang paling rendah hati soal opininya justru lebih sering ditemukan meremehkan pengetahuan mereka sendiri mengenai isu tersebut. Rajapoker Studi ini bukan satu-satunya yang menemukan demikian. Ia hanya satu dari sekian banyak studi yang menguatkan teori efek Dunning-Kruger. Judipoker Pertama kali diperkenalkan pada 1999, teori ini menyatakan bahwa individu dengan kemampuan kognitif rendah percaya bahwa mereka memiliki kompetensi dan pengetahuan lebih karena mereka tidak memiliki tingkat kesadaran diri yang dibutuhkan untuk mengerti bahwa ada hal-hal yang di luar kemampuan mereka. Dewapoker Sebaliknya, para individu dengan kemampuan kognitif tinggi lebih sering meremehkan kemampuan mereka karena mampu menyadari keterbatasan otak mereka sendiri. Rajapoker Studi kali ini juga turut mendukung bias konfirmasi di mana para partisipan dengan pengetahuan politik yang rendah mengabaikan sumber-sumber informasi yang berlawanan dengan opini mereka, sehingga mereka gagal memperluas pengetahuan dan kesadaran mereka. Judipoker |
0 komentar:
Posting Komentar