Sabtu, 09 Juni 2018

Jangan Asal Pilih Jajanan, Pastikan Makanan untuk Berbuka Puasa Aman Dikonsumsi .

-

Media Cerita Menarik - Selain beribadah, salah satu ritual yang kerap dilakukan masyarakat Indonesia di bulan Ramadan adalah berburu penganan untuk berbuka puasa. Aneka takjil berupa gorengan, minuman dingin, dan hidangan lainnya pun menjamur jelang waktu berbuka. Berbagai makanan yang biasanya dijajakan di pinggir jalan ini memang menggugah selera, terutama minuman dingin beraneka jenis dan warna untuk melepas dahaga setelah seharian berpuasa. Judipoker

Selain membeli, alternatif lain untuk menikmati takjil untuk berbuka adalah dengan membuatnya sendiri. Beberapa menu berbuka puasa biasanya mengandung bahan tambahan. Penggunaan bahan tambahan ini adalah hal yang lazim untuk dilakukan. Biasanya makanan ditambahkan gula, garam, penyedap makanan, pewarna, atau bahan tambahan lainnya agar tampilan dan rasa makanan lebih menggugah selera. Dewapoker

Namun sebagai konsumen, masyarakat harus lebih waspada dan teliti dalam memilih makanan yang terjamin keamanan bahan, mutu, dan kebersihannya. Sayangnya, faktor tersebut belum menjadi prioritas bagi konsumen maupun para pedagang. Agar terhindar dari bahan berbahaya, konsumen perlu menerapkan kiat memilih makanan yang tertuang dalam 7C. Rajapoker

1.   Cek bahan makanan dan kandungan gizi 

Sebelum membeli, bacalah terlebih dahulu komposisi tertera di belakang kemasan. Biasanya di situ tertera bahan apa saja yang terkandung di dalam makanan tersebut. Periksa apakah ada zat berbahaya atau zat yang tidak lazim digunakan dalam olahan pangan. Dengan demikian, konsumen bisa lebih memahami keamanan bahan makanan yang digunakan. 

2.  Cek tanggal kedaluwarsa

Sebelum menggunakannya, pastikan bahan makanan tersebut masih dalam kondisi baik dan belum melewati tanggal kedaluwarsanya. Jangan ambil resiko dengan menggunakan bahan makanan yang telah lewat masa kedaluwarsanya, walaupun baru satu hari. 

3.   Cek kondisi kemasan 

Periksa dengan seksama kondisi kemasan sebelum membeli. Pastikan kemasan masih tersegel rapi dan tidak rusak atau bocor. Hindari membeli makanan dengan kemasan yang sudah tidak sempurna karena kualitas dan keamanannya tidak lagi terjamin. 

4.   Cek tempat membeli 

Jika membeli secara langsung, perhatikan pula lokasi atau toko tempat makanan tersebut dijual. Pastikan untuk membeli makanan di tempat yang bersih dan terjamin keasliannya. Utamakan membeli di jaringan toko resmi yang terpercaya atau toko langganan yang jelas asal barangnya. Jangan tergiur dengan penawaran dari oknum yang menawarkan harga miring dan periksa produk dengan teliti sebelum membeli. 

5.   Cek kredibilitas 

Selain faktor-faktor di atas, kredibilitas produk juga menentukan keamanannya. Meskipun kini banyak beredar berbagai produk dengan aneka merek, sebaiknya pilih merek yang sudah jelas dan memiliki nama besar . Terlebih lagi jika merek tersebut sudah mendapatkan penghargaan dan sertifikat tertentu. Selain lebih mudah ditemukan, merek tersebut biasanya telah terjamin mutunya karena telah melalui proses sertifikasi tertentu yang berorientasi kepada kepuasan dan keamanan konsumennya. Bila perlu, periksa pula legalitas perusahaan produsen melalui mesin mencari di internet. 

6.   Cek nomor izin edar pangan 

Nomor izin edar pangan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM) adalah syarat mutlak bagi sebuah produk makanan untuk dijual secara umum di pasaran. Di Indonesia, produk makanan olahan memiliki nomor izin edar BPOM dengan kode MD. Nomor ini merupakan jaminan bahwa makanan tersebut menggunakan bahan yang aman dan sesuai dengan peraturan pemerintah. Penerapan kode BPOM MD ini pun tidak sembarangan dan telah diatur dalam undang-undang sebagai bentuk perlindungan terhadap konsumen. 

7.   Cek kehalalan 

Bagi mayoritas penduduk Indonesia yang beragama Islam, kehalalan suatu produk adalah syarat mutlak. Kehalalan suatu produk disertifikasi oleh Lembaga Pengkajian Pangan, Obat-Obatan, dan Kosmetika Majelis Ulama Indonesia (LPPOM MUI). Setiap produk yang telah melalui proses sertifikasi halal MUI akan mendapatkan logo halal. Perhatikan logo halal yang ada di kemasan makanan dan pastikan logonya sesuai dengan logo halal resmi dari MUI. 

Di tengah persaingan bisnis yang begitu ketat, oknum yang tidak bertanggung jawab seringkali mencari keuntungan dengan memanfaatkan kelengahan konsumen. Dengan menerapkan 7C, konsumen bisa terhindar dari mengonsumsi bahan berbahaya yang terkandung dalam makanan. Pastikan betul bahwa makanan tersebut aman dikonsumsi. Tak jarang pula ditemukan produk yang mencantumkan kode yang mirip dengan kode BPOM MD untukmengelabui konsumen. 

Salah satu yang perlu diingat adalah setiap kode BPOM MD hanya berlaku untuk satu jenis produk dan tidak boleh diduplikasi, meskipun hanya berbeda varian rasa dari produk yang sama. Konsumen pun bisa mengecek langsung keabsahan kode BPOM MD di halaman resmi pengecekan kode BPOM. Bila perlu, bandingkan beberapa produk yang sama dengan varian rasa yang berbeda agar terlihat jelas bahwa kode BPOM yang tercantum cocok dengan produk yang dimaksud. 

Memilih bahan makanan, apalagi untuk keluarga, harus dilakukan dengan teliti. Bukan cuma soal rasa, makanan yang dikonsumsi pun harus dipastikan tidak berbahaya bagi kesehatan, terutama saat berpuasa di bulan Ramadan. Dengan mengonsumsi makanan yang aman, kesehatan akan terjaga dan siap untuk menyambut hari raya bersama keluarga tercinta.
Share:

0 komentar:

Posting Komentar

Arsip Blog

Definition List

Unordered List

Support